Nurul Mukhlisa

Nurul Mukhlisa
iseng aja

Minggu, 29 Maret 2015

SAP Leukimia



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN  (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN LEUKEMIA
 

Cabang Ilmu              : Keperawatan Anak
Topik                          : Leukemia
Hari/Tanggal             : Selasa, 3 Oktober 2013
Waktu                                    : 30 Menit
Tempat                       : Ruang Melati RS. Andi Makassau Kota Parepare
Sasaran                      : Orangtua
Metode                       : Ceramah,tanya jawab, diskusi
Media                         : Leaflet
Materi                         : Terlampir

A.  Tujuan intruksional
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan orangtua dapat mengetahui tentang penyakit Leukemia.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini orangtua akan mampu :
1.      Menyebutkan pengertian Leukemia
2.      Menyebutkan minimal 2 penyebab Leukemia
3.      Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala Leukemia
4.      Menyebutkan minimal 2 komplikasi Leukemia
5.      Menyebutkan minimal 2 pemeriksaan diagnostik Leukemia
6.      Menjelaskan minimal 2 penatalaksanaan terapi Leukemia
7.      Menjelaskan minimal 2 masalah keperawatan yang dapat terjadi pada anak dengan Leukemia.
8.      Menyebutkan minimal 2 cara pencegahan penyakit Leukemia


  1. Kegiatan Pembelajaran
Tahap/Waktu
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan orangtua
Metode, alat/bahan
Pendahuluan
2 menit








Penyajian
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi dan validasi : menanyakan kesediaan orangtua untuk mengi-kuti pembelajaran
3) Kontrak waktu dengan orangtua
4) Menjelaskan TIU dan TIK pembelajaran

5) Menjelaskan pengerti-an leukemia
6) Meminta orangtua un-tuk mengulangi pe-ngertian Leukemia dengan bahasa sendiri.
7) Menjelaskan beberapa faktor - faktor etiologi Leukemia
8) Meminta keluarga me-nyrbutkan beberapa tanda dan gejala leukemia sesuai dgn pengalaman mempu- nyai anak dengan leukemia.
9) Memberikan pujian / penguatan bila orang-tua dapat menyebutkan dengan tepat
10)Menjelaskan kembali beberapa tanda dan gejala leukemia
11)Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada anak dgn leukemia
12)Menjelaskan pemerik- saan diagnostik pada anak dengan leukemia
13)Meminta orangtua menyebutkan minimal 2 pemeriksaan diagnostik pada anak dengan leukemia
14)Menjelaskan program penatalaksanaan terapi anak dengan leukemia
15)Meminta keluarga menyebutkan minimal 2 penatalaksanaan te-rapi pada anak dengan leukemia.
16)Menjelaskan masalah keperawatan yang da-pat terjadi pada anak dengan leukemia
17)Menjelaskan cara pencegahan  leukemia
Menjawab salam
Menyatakan kesediaaan



Menentukan / menyepa-
Kati waktu
Mendengarkan


Mendengarkan

Memberikan jawaban



Memperhatikan


Memberikan jawaban






Merasa senang dan termotivasi


Memperhatikan


Memperhatikan



Memnyimak


Memberikan pendapat




Memperhatikan


Memberikan pendapat




Memperhatikan



Memperhatikan


-
-



-

-


Alat Bantu : Leaflet, Flip Chart
Penutupan
18)Memberikan kesem-patan pada  orangtua un-tuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
19)Memberikan penjela-san
20)Menyimpulkan hasil pembelajaran
Bertanya




Memperhatikan

Menyimak
-




-

-

C.  Kriteria Evaluasi
  1. Menyebutkan pengertian Leukemia ( 20 )
  2. Menyebutkan minimal 2 penyebab Leukemia ( 10 )
  3. Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala Leukemia ( 20 )
  4. Menyebutkan minimal 2 komplikasi Leukemia ( 10 )
  5. Menyebutkan minimal 2 pemeriksaan diagnostik Leukemia ( 10 )
  6. Menjelaskan minimal 2 penatalaksanaan terapi Leukemia ( 10 )
  7. Menjelaskan minimal 2 masalah keperawatan yang dapat terjadi pada anak dengan Leukemia ( 10 )
  8. Menyebutkan minimal 2 cara pencegahan penyakit Leukemia ( 10 )

Penilaian :
  1. 70 – 90 : Penyuluhan berhasil
  2. 50 – 60 : Mengulang hal-hal yang kurang dipahami
  3. < 50      : Penyuluhan tidak berhasil

Referensi :
  1. Wong (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta.
  2. Junaidi, dkk (1982). Kapita Selekta Kedokteran Edisi II, FKUI, Jakarta.
  3. Suparman dan Waspadji (1988). Ilmu penyakit Dalam Jilid II, FKUI.Jakarta.
  4. Ida Samida, Patmawati (2004). Kumpulan Kuliah Keperawatan Anak, PSIK FK Unhas, Tidak dipublikasikan.
Parepare, Oktober 2013

        Nurul Mukhlisa
        B2.002.10.089

























Lampiran SAP
LEUKEMIA
Defenisi
Leukemia adalah penyakit keganasan yang mengenai darah yang ditandai dengan kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal yang dapat menyebar ke berbagai organ lain.

Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, beberapa faktor yang dicurigai :
1.   Faktor genetik : meningkat 20 % pada kembar monozigot ( identik ) dan sindrom down.
2.   Faktor-faktor lingkungan berupa kontak / terpapar dengan radiasi ionisasi, zat kimia: bensen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon.
3.   Agen virus HTLV – 1.

Patofisiologi
Dimulai dari adanya sel kanker yang mengenai sum – sum tulang sebagai pusat produksi sel darah, sel kanker kemudian menyebar melalui darah ke berbagai jaringan tubuh. Kegagalan sumsum tulang dalam mempertahankan fungsinya menyebabkan terjadi kettidak normalan pembentukan sel darah, peningkatan sel darah putih matang sehingga fungsinya sebagai tentara dalam melawan kuman penyakit berkurang, menjadikan anak mudah mengalami berbagai penyakit, produksi sel darah merah juga menurun menyebabkan anak mengalami pucat, mudah lelah, dan sesak napas. Komponan darah yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan juga menurun menyebabkan anak dapat mengalami perdarahan yang sulit dihentikan. Dan bila penyebaran mengenai organ lain dapat menyebabkan berbagai gejala misalnya pada saluran cerna terjadi mual, muntah, nyeri perut. Pada tulang dan sendi akan mengeluh nyeri saat bergerak, dan yang paling berbahaya bila sel kanker mengenai otak dengan gejala kesadaran menurun, kejang dan lain-lain.


Tanda dan gejala
-     Gejala klinis yang khas adalah : muka, kelopak mata dan kuku pucat, demam dan perdarahan yang sulit berhenti disertai pembesaran kelenjar biasanya pada daerah leher, ketiak dan lipatan paha.
-     Gejala tidak khas : pilek tidak sembuh-sembuh, malas bermain, malas makan, cepat lelah, berat badan turun, adanya bintik kemerahan pada kulit, mengeluh nyeri tulang dan sendi, dan sakit perut.

Komplikasi
-     Sepsis
-     Perdarahan
-     Anemia
-     Kematian

Pemeriksaan diaknostik Leukemia :
-     Pemeriksaan darah tepi ; terdapat leukosit yang imatur
-     Aspirasi sumsum tulang ( BMP ) : hyperseluler terutama benyak terdapat sel muda
-     Biopsi sumsum tulang
-     Lumbal punksi ( LP ) untuk mengetahui apakah system saraf pusat terinfiltrasi.

Penatalaksanaan terapi
-     Transfusi darah diperlukan bila kadar hemoglobin darah kurang dari 6 gr %
-     Pengobatan spesifik dengan pemberian imunisasi BCG untuk memperkuat antibody
-     Infeksi sekunder dihindari dan bila terjadi infeksi diberikan antibiotika spectrum luas
-     Kemoterapi, dengan tiga tahap yaitu :
1.   Fase induksi : dimulai 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Fse ini dinyatakan berhasil bila tanda-tanda penyakit berkurang atau dalam sumsum tulang jumlah sel mudah berkurang 5 %.
2.   Fase profilaksis system saraf pusat : diberikan melalui intrafekal untuk mencegah invasi sel leukemia ke otak. Terapi radiasi kranial hanya dilakukan jika klien mengalami ganggua system syaraf pusat.
3.   Fase Konsolidasi : deberikan terapi kombinasi untuk mengurangi jumlah sel – sel leukemia dalam peredaran darah. Secara berkala biasanya dalam mingguan atau bulanan dilakukan cek darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap terapi.

Masalah Keperawatan yang dapat terjadi pada anak dengan leukemia
Anak dapat mengalami :
1.   Resiko tinggi infeksi akibat menurunya system pertahanan tubuh
2.   Resiko cedera : perdarahan akibat kurangnya factor pembekuan darah
3.   Gangguan nutrisi akibat mual, muntah, malas makan
4.   Tidak mampu melakukan aktivitas rutin : bermain, sekolah dll akibat anemia.

Tindakan perawatan yang dapat dilakukan orangtua di rumah
Tindakan yang dapat dilakukan :
1.   Hindari anak kontak dengan orang yang sedang menderita penyakit
2.   Perhatikan kebersihan anak : mandi dengan sabun antibakteri dan beri krim pelembab kulit, jaga kebersihan mulut dengan menggunakan sikat gigi yang lembut, kebersihan alat genetalia setelah kencing dan berak.
3.   Awasi anak selama bermain, modifikasi ruangan dan alat mainan untuk mencegah terjadi perlukaan kulit.
4.   Beri makanan dengan kandungan gizi tinggi, menu pilihan untuk meningkatkan kadar besi darah seperti : hati, bayam, daun singkong.
5.   Lakukan pengawasan terjadinya tanda infeksi yaitu : demam, nyeri, bengkak, kemerahan. Segera konsultasi bila terdapat gejala ini.

Tips Pencegahan
-     Pemeriksaan darah pada calon suami/istri sebelum menikah agar bias dilakukan deteksi dini
-     Pemeriksaan pada selama hamil
-     Bila sudah menderita, usahakan anak hidup senormal mungkin dan berikan dukungan moril.

Referensi :
-     Wong (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta.
-     Junaidi, dkk (1982). Kapita Selekta Kedokteran Edisi II, FKUI, Jakarta.
-     Suparman dan Waspadji (1988). Ilmu penyakit Dalam Jilid II, FKUI.Jakarta.
-     Ida Samida, Patmawati (2004). Kumpulan Kuliah Keperawatan Anak, PSIK FK Unhas, Tidak dipublikasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar