Makalah
HIPNOTERAPI
DISUSUN
O
L
E
H
Nurul Mukhlisa
B2.002.10.089
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BARAMULI KELAS PAREPARE
2013
LATAR BELAKANG
Ilmu hipnotis modern dikenal sejak abad 18, Tokoh utamanya adalah Franz Anton Mesmer, dan disusul oleh James Braid, Charcot, Liebault, Bemheim, Sigmund Freud, Clark Haul, dan seterusnya. Di sisi lain, mungkin penggunaan hipnotis bisa jadi bermanfaat di dalam bidang kedokteran, psikiatri, atau psikologi. Dunia kedokteran mencatat bahwa dokter yang pertama kali menggunakan metode hipnotis secara medis adalah Frans Anton Mesmer pada tahun 1778 di Paris, Prancis. Contoh ide lain pemanfaatan hipnotis dalam bidang kedokteran adalah saat seorang wanita yang akan melahirkan, dihipnotis terlebih dulu agar tidak merasakan kesakitan. Pada tahun 1880-an pun, seorang ahli neurologi Prancis bernama Jean Martin Charcot, menggunakan hipnotis untuk menyingkirkan gejala histeria pasiennya. Dalam bidang psikologi hipnotis dapat digunakan sebagai sebuah metode terapi yang dikenal dengan hipnoterapi, seperti untuk menghilangkan phobia, melupakan sebuah kejadian traumatis dan menghilangkan kebiasaan yang tidak diinginkan seperti merokok, narkoba.
PENDAHULUAN
Manusia dikarunia Allah ta’ala dua pikiran yaitu
pikiran sadar atau rasional dan pikiran bawah sadar atau irrasional. Seseorang
yang berpikir terus menerus tentang suatu hal di pikiran sadar lama-lama akan
tersimpan dalam alam bawah sadar. Pikiran bawah sadar adalah tempat emosi dan pikiran
yang mencipta, jika seseorang menanamkan pikiran positif dalam dirinya maka
akan menuai hasil yang positif, namun kalau negatif maka akan menuai hasil yang
negatif. Serta sifat pikiran bawah sadar adalah dia tidak pernah memilih milih,
dan tidak pernah menolak apa yang ditanamkan, sekali dia menerima maka hal itu
akan diwujudkan. Pikiran sadar manusia adalah gerbang dari pikiran bawah
sadarnya. Sebelum sesuatu masuk dalam alam bawah sadar maka terlebih dahulu
melalui seleksi alam sadarnya. Maka alam sadar inilah yang sering berpikir dan
menentukan mana yang dapat masuk ke alam bawah sadar mana yang tidak boleh.
Seandainya tidak ada pikiran sadar maka akan sangat bahaya bagi manusia itu
karena apa yang masuk dalam pikirannya lepas kontrol dan masuk pikiran bawah
sadar. Hipnotis pada prinsipnya adalah membuka gerbang dengan mengistirahatkan
pikiran sadarnya sehingga sugesti-sugesti yang diberikan tidak diolah pikiran
sadar. Dengan terbukanya gerbang kesadaran ini berarti seseorang akan mudah
sekali dipengaruhi dan diperintahkan sesuai dengan apa yang dimasukkan dalam
alam bawah sadarnya. Ketika seseorang berada dalam keadaan terhipnotis dia
bukannya tidak sadar, dia tetap sadar namun kesadarannya berada dalam kondisi
bawah sadar. Kalau seseorang dalam kondisi tidak sadar keadaannya seperti
tidur, pingsan, atau koma, namun kalau kondisi alam bawah sadar (berarti masih
sadar) seseorang akan mengalami keadaan aram temaram, remang-remang, suasana
sadar tapi tidak mampu lagi untuk mengolah pikiran secara lebih detil, menerima
saja yang lewat tidak mempedulikan dia harus memilih apa. Pegistirahatan
pikiran sadar dapat dilakukan dengan menghentikan sejenak anggota tubuh yang
dikendalikan oleh pikiran sadar, seperti tangan, kaki, badan dan sebagainya.
Hal ini dapat dihantarkan melalui konsentrasi ataupun relaksasi. Setelah
tercapai kondisi relaks dan tenang seseorang tersebut akan merasakan dirinya
sebagai diri mental, pada tahap ini dengan fasilitasi dari seorang penghipnotis
maka dia diajak kerja sama untuk memasuki dunia alam bawah sadarnya, namun
sekali lagi ketika dia sudah masuk ke alam bawah sadarnya dia tidak lagi mampu
untuk berpikir ataupun menolak apa yang disugestikan. Dari dinamika hipnotis
seperti ini maka sebenarnya seseorang dapat melakukan self hypnosis sehingga
apa-apa yang menjadi keinginannya dapat ditanamkan yang nantinya akan
dimanifestasikan oleh alam bawah sadarnya. Kekuatan bawah sadar tidak terbatas
kekuatannya dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan, pengoptimalan potensi diri,
dan keperluan mempengaruhi pikiran sadar orang lain.
A.
Tahap
pre-induction
pra-induksi merupakan suatu proses untuk
mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang bersifat kondusif antara seorang
penghipnosis dan Subjek. Agar
proses Pre-Induction berlangsung dengan baik, maka sebelumnya Hypnotist harus
dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari Subjek, antara lain : hal yang
diminati, hal yang tidak diminati, apa yang diketahui Subjek terhadap Hypnosis,
dan seterusnya.Pre-Induction dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan,
serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang Hypnotist secara mental
terhadap seorang Subjek. Pre-Induction merupakan tahapan yang bersifat kritis.
Seringkali kegagalan proses hipnotis diawali dari proses Pre-Induction yang
tidak tepat.Tahap ini juga untuk menguji apakah klien cocok diterapi dengan
menggunakan hipnotis atau tidak, klien mudah dihipnotis atau tidak sebab
hipnotis membutuhkan keadaan psikis tertentu dimana klien harus mau bekerja
sama dengan suka rela untuk mengikuti instruksi hipnotis yang diberikan.
Contoh : phobia pada
ular
Sekarang tutup mata
anda.......dan rileks rileks dan semakin rilekss.......Bayangkan apapun yang
saya katakan menjadi nyata dalam pikiran anda.......Sekarang anda bayangkan di
hadapan anda ada seekor ular, bayangkan seekor ular itu berubah menjadi badut
yang menurut anda sangat lucu, dan semakin...mendekat ular itu pada anda ,anda
pun semakin tertawa dan semakin mendekat.....semakin mendekat.... anda pun
semakin tertawa terbahak-bahak bahkan anda sudah tidak takut pada ular tersebut
krna menurut anda ular itu sangat lucu bagi anda.
B.
Tahap induction
Langkah berikutnya adalah Induction
(induksi). Merupakan kunci utama dalam proses hipnotis, karena proses inilah
yang akan membawa Subjek dari kondisi “Beta” ke kondisi “Alpha” bahkan “Theta”
dengan kondisi sepenuhnya di bawah kendali seorang Hypnotist.Bagian utama dari
induction adalah “kalimat kunci” dari seorang Hypnotist, ketika memerintahkan
seorang Subjek untuk tidur “Hypnotic”, di mana selanjutnya Hypnotist akan
mengambil alih kendali atas Sub-Conscious Subjek.Secara utuh, proses induction
terdiri dari 3 bagian, yaitu: Relaxation, adalah proses untuk mengurangi
keaktifan BrainWave Subjek (High Beta to Low Beta). Induction, adalah Proses
untuk membawa Subjek ke Brainwave Alpha, untuk selanjutnya siap di-sugesti
dengan “kalimat kunci”. Deepining adalah proses untuk membawa Subjek ke “Trance
Level” yang lebih dalam (Theta).
Contoh : teknik
relaksasi
“sekarang anda mulai merasa nyaman dengan posisi anda
yang sangat rileks...rilekss..dan semakin rileks....tarik napas anda
tahan...tahan ..dan keluarkan secara perlahan-lahan.(sampai klien merasa
nyaman).
Dan rasa nyaman anda mengalir perlahan-lahan ke
seluruh tubuh anda dari kepala anda sampai ujung kaki anda dan semakin
nyaman....dan rasa nyaman anda lama-lama membuat anda tidur...tidur..tidur..dan
tidur.......semakin dalam tidur anda , tidur andapun semakin...semakin..dan
semakin...nyenyak pada diri anda.
C.
Pengujian trans hipnotis
(deepening)
Proses Dept Level Test. Seringkali
diistilahkan dengan “Trance Level Test” atau pengujian tingkat kedalaman
“Hypnotic” seorang Subjek.Bagi seorang Stage hypnotist, perlu memperoleh
seorang Subjek dengan tingkat kedalaman “Trance” tertentu. Minimal : Medium
Trance. Bagi seorang Hypnotherapist, tingkat kedalaman “Trance” akan berkaitan
dengan efektivitas pengaruh Sugesti Therapi yang akan diberikan kepada
Subjek.Depth Level Test dilakukan dengan cara memberikan perintah sederhana
yang berlawanan dengan logika kesadaran biasa (Conscious). Jika tingkat
kedalaman “Trance” yang dimaksud belum dicapai, maka Hypnotist harus melakukan
“induction” kembali. Seringkali diikuti dengan segesti yang bersifat
“provokatif”. Tidak setiap orang dapat mencapai tingkat “Trance” yang dalam.
Hal ini tidak menjadi masalah dalam Hypnotherapy.
Contoh : deepening
“sekarang anda tidur lebih dalam lebih
nyaman……..
sekarang saya menghitung 5 hingga ke 1 pada hitungan ke 1 anda harus tidur lebih dalam dan nyaman……..
lima…..rasakan kenyamanan tubuh ini
empat….. sekarang tubuh anda sangat rileks
tiga……. sekarang tubuh anda sangat nyaman….. sehingga mebuat tidur anda lebih dalam lebih nyaman
dua…… lebih dalam lebih nyaman
satu……. sekarang anda sedang bermimpi dan tidur lebih dalam”
sekarang saya menghitung 5 hingga ke 1 pada hitungan ke 1 anda harus tidur lebih dalam dan nyaman……..
lima…..rasakan kenyamanan tubuh ini
empat….. sekarang tubuh anda sangat rileks
tiga……. sekarang tubuh anda sangat nyaman….. sehingga mebuat tidur anda lebih dalam lebih nyaman
dua…… lebih dalam lebih nyaman
satu……. sekarang anda sedang bermimpi dan tidur lebih dalam”
Contoh : depth level test
sekarang apakah anda sudah tidur
lebih dalam?
apabila belum anda acungkan tangan kanan anda….
apabila anda sudah tertidur lebih dalam anda harus mengacungkan tangan kiri anda……
apabila belum anda acungkan tangan kanan anda….
apabila anda sudah tertidur lebih dalam anda harus mengacungkan tangan kiri anda……
D.
Suggestion
Suggestion atau Sugesti. Merupakan
tahapan inti dari maksud dan tujuan proses hipnotis. Pada tahapan ini seorang
Hypnotist mulai dapat memasukkan kalimat-kalimat sugesti ke Sub-Conscious
Subjek.Setelah
itu, kita menuju tahapan Post Hypnotic Suggestion. Yakni, suatu Sugesti yang
tetap “bekerja” walaupun seorang telah berada dalam kondisi pasca-hipnotis
(normal). Post Hypnotic Suggestion merupakan hal penting yang mendasari proses
Clinical Hypnotherapy.Apabila hypnotist ingin mengendalikan Subjek, ia bisa
menggunakan simbol bunyi atau tindakan. Inilah yang disebut Anchor. Yakni
sugesti berupa simbol-simbol yang akan menghasilkan reaksi pemikiran,
emosional, atau perilaku tertentu disebut juga dengan “Anchor”. Inilah yang
sering dipraktikan Romy Rafael di televisi atau dikenal dengan istilah
anchoring, yang merupakan proses “Programming” seorang Hypnotist terhadap
Subjek.
Contoh : mengubah kebiasan cepat
emosi
a.
Belief : setiap manusia memiliki
karunia dari Tuhan mengubah kebiasaan buruknya termaksud dapat mengatasi dan
mengontrol emosinya.
b.
Rule : tidak semua permasalahan
harus ditanggapi dengan perasaan emosi, karna perasaan emosi hanya dapat
mempertambah masalah dan tidak menyelesaikan masalah.
c.
Value : karna setiap pribadi
manusia mampu untuk lebih berfikir positif bagaimana cara mengatasi solusi
dalam permasalannya sendiri.
d.
Behavior : dan mulai sekarang anda
dapat memahami dan memaklumi setiap pendapat atau karakter orang lain. sadar
diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah.
e.
Goal : Dengan melihat keadaan itu
maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan
hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.
E.
Termination
Termination, yakni suatu tahapan
untuk mengakhiri proses hipnotis. Konsep Termination adalah agar seorang Subjek
tidak mengalami kejutan psikologis ketika terbangun dari “tidur
hipnotis”.Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang
akan membuat tubuh seorang Subjek lebih segar dan relaks, kemudian diikuti
dengan regresi beberapa detik untuk membawa Subjek ke kondisi normal kembali.
Contoh : mengakhiri proses
hipnoterapi
“sekarang saya menghitung 5 hingga ke 1, pada
hitungan ke 1 anda bangun dari tidur anda secara prlahan-lahan...
lima…..anda mulai kembali sadar
secara perlahan-lahan..
empat….. anda mulai menggerakkan kedua tangan dan kedua kaki anda.
tiga……. Sekarang anda sudah siap untuk membuka kedua mata anda.......... dua…….anda perlahan-lahan membuka kedua mata anda
satu……. sekarang anda membuka mata anda dan bangun dari tidur anda dengan perasaan yang luar biasa sehat dan segar....
empat….. anda mulai menggerakkan kedua tangan dan kedua kaki anda.
tiga……. Sekarang anda sudah siap untuk membuka kedua mata anda.......... dua…….anda perlahan-lahan membuka kedua mata anda
satu……. sekarang anda membuka mata anda dan bangun dari tidur anda dengan perasaan yang luar biasa sehat dan segar....
Chamber, Bradford. 2005. How to hypnotize. Stravon Publisher : New YorkMurphy, Joseph. 1997. The power of Your Subconscious Mind (terjemahan) spektrum : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar