SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN LEUKEMIA
Cabang Ilmu : Keperawatan Anak
Topik : Leukemia
Hari/Tanggal :
Selasa, 3 Oktober 2013
Waktu :
30 Menit
Tempat : Ruang Melati RS. Andi Makassau Kota Parepare
Sasaran : Orangtua
Metode : Ceramah,tanya jawab, diskusi
Media : Leaflet
Materi : Terlampir
A. Tujuan
intruksional
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan
orangtua dapat mengetahui tentang penyakit Leukemia.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini orangtua akan mampu :
1.
Menyebutkan pengertian Leukemia
2.
Menyebutkan minimal 2 penyebab Leukemia
3.
Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala Leukemia
4.
Menyebutkan minimal 2 komplikasi Leukemia
5.
Menyebutkan minimal 2 pemeriksaan diagnostik Leukemia
6.
Menjelaskan minimal 2 penatalaksanaan terapi Leukemia
7.
Menjelaskan minimal 2 masalah keperawatan yang dapat
terjadi pada anak dengan Leukemia.
8.
Menyebutkan minimal 2 cara pencegahan penyakit Leukemia
- Kegiatan Pembelajaran
Tahap/Waktu
|
Kegiatan Mahasiswa
|
Kegiatan
orangtua
|
Metode,
alat/bahan
|
Pendahuluan
2 menit
Penyajian
|
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi dan validasi : menanyakan kesediaan
orangtua untuk mengi-kuti pembelajaran
3) Kontrak waktu dengan orangtua
4) Menjelaskan TIU dan TIK pembelajaran
5) Menjelaskan pengerti-an leukemia
6) Meminta orangtua un-tuk mengulangi pe-ngertian
Leukemia dengan bahasa sendiri.
7) Menjelaskan beberapa faktor - faktor etiologi
Leukemia
8) Meminta keluarga me-nyrbutkan beberapa tanda dan
gejala leukemia sesuai dgn pengalaman mempu- nyai anak dengan leukemia.
9) Memberikan pujian / penguatan bila orang-tua
dapat menyebutkan dengan tepat
10)Menjelaskan kembali beberapa tanda dan gejala
leukemia
11)Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat
terjadi pada anak dgn leukemia
12)Menjelaskan pemerik- saan diagnostik pada anak
dengan leukemia
13)Meminta orangtua menyebutkan minimal 2
pemeriksaan diagnostik pada anak dengan leukemia
14)Menjelaskan program penatalaksanaan terapi anak
dengan leukemia
15)Meminta keluarga menyebutkan minimal 2
penatalaksanaan te-rapi pada anak dengan leukemia.
16)Menjelaskan masalah keperawatan yang da-pat
terjadi pada anak dengan leukemia
17)Menjelaskan cara pencegahan leukemia
|
Menjawab salam
Menyatakan
kesediaaan
Menentukan /
menyepa-
Kati waktu
Mendengarkan
Mendengarkan
Memberikan
jawaban
Memperhatikan
Memberikan
jawaban
Merasa senang
dan termotivasi
Memperhatikan
Memperhatikan
Memnyimak
Memberikan
pendapat
Memperhatikan
Memberikan
pendapat
Memperhatikan
Memperhatikan
|
-
-
-
-
Alat Bantu :
Leaflet, Flip Chart
|
Penutupan
|
18)Memberikan kesem-patan pada orangtua un-tuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
19)Memberikan penjela-san
20)Menyimpulkan hasil pembelajaran
|
Bertanya
Memperhatikan
Menyimak
|
-
-
-
|
C. Kriteria
Evaluasi
- Menyebutkan pengertian Leukemia ( 20 )
- Menyebutkan minimal 2 penyebab Leukemia ( 10 )
- Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala Leukemia ( 20 )
- Menyebutkan minimal 2 komplikasi Leukemia ( 10 )
- Menyebutkan minimal 2 pemeriksaan diagnostik Leukemia ( 10 )
- Menjelaskan minimal 2 penatalaksanaan terapi Leukemia ( 10 )
- Menjelaskan minimal 2 masalah keperawatan yang dapat terjadi pada anak dengan Leukemia ( 10 )
- Menyebutkan minimal 2 cara pencegahan penyakit Leukemia ( 10 )
Penilaian :
- 70 – 90 : Penyuluhan berhasil
- 50 – 60 : Mengulang hal-hal yang kurang dipahami
- < 50 : Penyuluhan tidak berhasil
Referensi :
- Wong (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta.
- Junaidi, dkk (1982). Kapita Selekta Kedokteran Edisi II, FKUI, Jakarta.
- Suparman dan Waspadji (1988). Ilmu penyakit Dalam Jilid II, FKUI.Jakarta.
- Ida Samida, Patmawati (2004). Kumpulan Kuliah Keperawatan Anak, PSIK FK Unhas, Tidak dipublikasikan.
Parepare, Oktober 2013
Nurul Mukhlisa
B2.002.10.089
Lampiran SAP
LEUKEMIA
Defenisi
Leukemia adalah
penyakit keganasan yang mengenai darah yang ditandai dengan kegagalan sumsum
tulang dalam membentuk sel darah normal yang dapat menyebar ke berbagai organ
lain.
Etiologi
Penyebab pasti
belum diketahui, beberapa faktor yang dicurigai :
1. Faktor genetik
: meningkat 20 % pada kembar monozigot ( identik ) dan sindrom down.
2. Faktor-faktor
lingkungan berupa kontak / terpapar dengan radiasi ionisasi, zat kimia: bensen,
arsen, kloramfenikol, fenilbutazon.
3. Agen virus
HTLV – 1.
Patofisiologi
Dimulai dari
adanya sel kanker yang mengenai sum – sum tulang sebagai pusat produksi sel
darah, sel kanker kemudian menyebar melalui darah ke berbagai jaringan tubuh.
Kegagalan sumsum tulang dalam mempertahankan fungsinya menyebabkan terjadi
kettidak normalan pembentukan sel darah, peningkatan sel darah putih matang
sehingga fungsinya sebagai tentara dalam melawan kuman penyakit berkurang,
menjadikan anak mudah mengalami berbagai penyakit, produksi sel darah merah
juga menurun menyebabkan anak mengalami pucat, mudah lelah, dan sesak napas.
Komponan darah yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan juga menurun
menyebabkan anak dapat mengalami perdarahan yang sulit dihentikan. Dan bila
penyebaran mengenai organ lain dapat menyebabkan berbagai gejala misalnya pada
saluran cerna terjadi mual, muntah, nyeri perut. Pada tulang dan sendi akan
mengeluh nyeri saat bergerak, dan yang paling berbahaya bila sel kanker
mengenai otak dengan gejala kesadaran menurun, kejang dan lain-lain.
Tanda dan gejala
- Gejala
klinis yang khas adalah : muka, kelopak mata dan kuku pucat, demam dan
perdarahan yang sulit berhenti disertai pembesaran kelenjar biasanya pada
daerah leher, ketiak dan lipatan paha.
- Gejala tidak
khas : pilek tidak sembuh-sembuh, malas bermain, malas makan, cepat lelah,
berat badan turun, adanya bintik kemerahan pada kulit, mengeluh nyeri tulang
dan sendi, dan sakit perut.
Komplikasi
- Sepsis
- Perdarahan
- Anemia
- Kematian
Pemeriksaan diaknostik
Leukemia :
- Pemeriksaan
darah tepi ; terdapat leukosit yang imatur
- Aspirasi
sumsum tulang ( BMP ) : hyperseluler terutama benyak terdapat sel muda
- Biopsi
sumsum tulang
- Lumbal
punksi ( LP ) untuk mengetahui apakah system saraf pusat terinfiltrasi.
Penatalaksanaan
terapi
- Transfusi
darah diperlukan bila kadar hemoglobin darah kurang dari 6 gr %
- Pengobatan
spesifik dengan pemberian imunisasi BCG untuk memperkuat antibody
- Infeksi
sekunder dihindari dan bila terjadi infeksi diberikan antibiotika spectrum luas
- Kemoterapi,
dengan tiga tahap yaitu :
1. Fase induksi :
dimulai 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Fse ini dinyatakan berhasil
bila tanda-tanda penyakit berkurang atau dalam sumsum tulang jumlah sel mudah
berkurang 5 %.
2. Fase profilaksis
system saraf pusat : diberikan melalui intrafekal untuk mencegah invasi sel
leukemia ke otak. Terapi radiasi kranial hanya dilakukan jika klien mengalami
ganggua system syaraf pusat.
3. Fase Konsolidasi :
deberikan terapi kombinasi untuk mengurangi jumlah sel – sel leukemia dalam
peredaran darah. Secara berkala biasanya dalam mingguan atau bulanan dilakukan
cek darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap terapi.
Masalah Keperawatan yang dapat terjadi pada
anak dengan leukemia
Anak dapat
mengalami :
1. Resiko
tinggi infeksi akibat menurunya system pertahanan tubuh
2. Resiko
cedera : perdarahan akibat kurangnya factor pembekuan darah
3. Gangguan
nutrisi akibat mual, muntah, malas makan
4. Tidak mampu
melakukan aktivitas rutin : bermain, sekolah dll akibat anemia.
Tindakan
perawatan yang dapat dilakukan orangtua di rumah
Tindakan yang dapat dilakukan :
1. Hindari anak
kontak dengan orang yang sedang menderita penyakit
2. Perhatikan
kebersihan anak : mandi dengan sabun antibakteri dan beri krim pelembab kulit,
jaga kebersihan mulut dengan menggunakan sikat gigi yang lembut, kebersihan
alat genetalia setelah kencing dan berak.
3. Awasi anak
selama bermain, modifikasi ruangan dan alat mainan untuk mencegah terjadi
perlukaan kulit.
4. Beri makanan
dengan kandungan gizi tinggi, menu pilihan untuk meningkatkan kadar besi darah
seperti : hati, bayam, daun singkong.
5. Lakukan
pengawasan terjadinya tanda infeksi yaitu : demam, nyeri, bengkak, kemerahan.
Segera konsultasi bila terdapat gejala ini.
Tips Pencegahan
- Pemeriksaan
darah pada calon suami/istri sebelum menikah agar bias dilakukan deteksi dini
- Pemeriksaan
pada selama hamil
- Bila sudah
menderita, usahakan anak hidup senormal mungkin dan berikan dukungan moril.
Referensi :
- Wong (2004). Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta.
- Junaidi, dkk (1982). Kapita
Selekta Kedokteran Edisi II, FKUI, Jakarta.
- Suparman dan Waspadji (1988).
Ilmu penyakit Dalam Jilid II, FKUI.Jakarta.
- Ida Samida,
Patmawati (2004). Kumpulan Kuliah Keperawatan Anak, PSIK FK Unhas, Tidak
dipublikasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar